OBRiM merupakan suatu kerangka kerja yang digunakan untuk membuat options strategis dari rencana investasi TI dalam skala besar dan ber-risiko tinggi (Benaroch, Jeffery, Kauffman, Sandeep S, 2007).
Kemunculan OBRiM berangkat dari dilema yang dihadapi banyak organisasi dalam bagaimana menyusun langkah investasi TI sedemikian rupa sehingga dapat secara optimal mengatur risiko dan memaksimalkan nilai strategis organisasi. Beberapa pilihan langkah investasi TI yang dapat digunakan diantaranya, implementasi sekaligus dari investasi TI, implementasi bertahap, atau membuat proyek uji coba terlebih dahulu yang akan diikuti dengan implementasi TI keseluruhan setelah proyek uji coba dinilai berhasil. Setiap pilihan strategis tersebut tentunya membutuhkan kajian dan pertimbangan yang matang (Benaroch, Lichstenstein, Robinson, 2006).
Sebagian organisasi telah menerapkan kajian manajemen risiko untuk mengidentifikasi faktor risiko dan membuat rencana mitigasi risiko. Namun cara tersebut dianggap belum optimal, karena tidak dapat menghubungkan antara perhitungan faktor ketidakpastian risiko dengan konseksuensi biaya dan manfaat dari investasi (Benaroch, Lichst enstein, Robinson, 2006). Kerangka kerja OBRiM mengisi kesenjangan tersebut dengan penggunaan ROV. Penggunaan ROV dianggap tepat karena dapat memberikan nilai fleksibel yang digerakkan oleh kemunculan risiko. Lebih lanjut, OBRiM menemukan kombinasi ROV yang paling efektif untuk diterapkan kedalam investasi TI sehingga dapat secara optimal mengontrol risiko dan memaksimalkan manfaat investasi (Benaroch, Lichstenstein, Robinson, 2006).
Logika kerja OBRiM adalah mengidentifikasi risiko dari investasi TI, dan menanamkan nilai RO kedalam investasi TI tersebut, sehingga ketika suatu risiko yang teridentifikasi diawal itu benar-benar muncul, nilai RO dapat memberikan masukan fleksibilitas pada keputusan dari manajemen. Kerangka kerja OBRiM menggunakan teori ROV untuk menghitung konsekuensi moneter dari risiko, menghitung fleksibilitas dalam nilai RO, dan mengaitkan nilai tersebut ke nilai bersih dari investasi. Kadang-kadang lebih dari satu kombinasi RO dapat mengontrol risiko yang mempengaruhi investasi TI secara konsisten dalam perspekti finansial organisasi. Jika masing-masing kombinasi tersebut memiliki nilai biaya yang berbeda, kerangka kerja OBRiM dapat membantu dalam menemukan kombinasi RO yang paling efektif dan dapat digunakan untuk mengontrol risiko dan memaksimalkan nilai investasi (Benaroch, Jeffery, Kauffman, Sandeep S, 2007).
Prinsip OBRiM (Benaroch, Jeffery, Kauffman, Sandeep S, 2007):
1. ROV merupakan strategi level tinggi dalam mengelola risiko. Beberapa dari options dapat digolongkan sebagai strategi mitigasi, misalnya, membuat prototipe dan membatalkan investasi. Options yang lain adalah menjalankan fleksibilitas untuk menghasilkan langkah mitigasi risiko secara bertahap yang bergantung pada kemunculan dari risiko.
2. Fleksibilitas harus secara proaktif ditanamkan kedalam investasi TI dengan didasari risiko tertentu yang harus dikontrolnya. OBRiM mengajukan pemetaan risiko dan options untuk menentukan RO mana yang akan digunakan untuk risiko TI tertentu. Misalnya, untuk mengontrol risiko mengenai ukuran dan kompleksitas dari proyek, options pengembangan bertahap, atau melakukan alih daya ke pihak ketiga mungkin lebih relevan untuk digunakan, dibandingkan options penundaan atau menghentikan proyek tersebut.
3. RO yang dipetakan kedalam risiko akan memunculkan alternatif konfigurasi dari investasi. Masing-masing konfigurasi memiliki kombinasi RO yang berbeda- beda.
4. Kombinasi yang berbeda dari RO akan mempengaruhi nilai investasi TI, karena masing- masing kombinasi dapat mengontrol risiko yang sama pada derajat yang berbeda, dan masing-masing kombinasi tersebut juga dimungkinkan memiliki nilai biaya yang berbeda. Nantinya dari kombinasi konfigurasi tersebut akan ditemukan satu konfigurasi yang paling menguntungkan secara ekonomis
OBRiM merumuskan Empat langkah analisis yang dibangun dan “analisis kasus dasar” yang spesifik untuk investasi TI. Empat Langkah analisis tersebut adalah (Benaroch, Jeffery, Kauffman, Sandeep S, 2007):
1. Analisis Risiko : Mengidentifikasi risiko yang muncul pada investasi
2. Identifikasi Options : Melakukan pemetaan risiko ke solusi RO yang sesuai untuk di tanamkan ke investasi sebagai media mitigasi risiko
3. Mendesain konfigurasi investasi : Mendesain konfigurasi investasi yang masuk akal dengan menggunakan rangkaian options yang diidentifikasi pada tahap sebelumnya
4. ROV : Menentukan nilai NPV yang telah ditambahkan nilai fleksibilitas RO untuk tiap konfigurasi investasi dan memilih konfigurasi yang paling bernilai.
0 Komentar