Ticker

6/recent/ticker-posts

Laporan Tugas Teknologi 1G, 2G, 2.5G, dan 3G



TUGAS WIRELESS / MOBILE COMPUTING
Teknologi 1G, 2G, 2.5G, dan 3G






Nama                   : ALI FAHRUDDIN
NIM                     : DBC 113 046
Mata Kuliah         : Wireless / Mobile Computing
Dosen                   : MARHAYU, S.T., M.Cs.





JURUSAN / PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga laporan ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, laporan ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah wireless / mobile computing
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Marhayu,S.T., M.Cs selaku dosen yang memberikan tugas ini,  Sehingga laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya laporan ini. Semoga laporan ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua

Palangka Raya 4 April 2016



       ALI FAHRUDDIN




PENDAHULUAN

Melihat perkembangan teknologi informasi pada saat ini berkembang seiring dengan revolusi teknologi informasi. Hal ini terlihat pula dalam perkembangan teknologi dibidang telekomunikasi yang berkembang pesat teknologinya dan layanan komunikasi bergerak di dunia (mobile evolutions).
Perkembangan teknologi telekomunikasi di dunia terjadi dengan sangat pesat dikarenakan kebutuhan untuk berkomunikasi dan bertukar data dengan cepat, mudah dan mobile. Salah satu teknologi komunikasi yang sudah mulai banyak di implementasikan, khususnya di Indonesia adalah teknologi wireless 3G (Third Generation) atau generasi ketiga untuk komunikasi selular.
Teknologi wireless 3G atau generasi ketiga untuk komunikasi selular merupakan teknologi komunikasi yang berevolusi dan berkembang karena tuntutan teknologi komunikasi yang memerlukan pertukaran data yang besar, cepat dan dapat digunakan di mana saja atau mobile.




PEMBAHASAN

1.        Teknologi Generasi Pertama (1G)
1.1.  Pengertian Teknologi 1G
Generasi pertama atau 1G merupakan teknologi handphone pertama yang diperkenalkan pada era 80-an dan masih menggunakan sistem analog. Generasi pertama ini menggunakan teknik komunikasi yang disebut Frequency Division Multiple Access (FDMA). Teknik ini memungkinkan untuk membagi-bagi alokasi frekuensi pada suatu sel untuk digunakan masing-masing pelanggan di sel tersebut, sehingga setiap pelanggan saat melakukan pembicaraan memiliki frekuensi sendiri (prinsipnya seperti pada stasiun radio dimana satu stasiun radio hanya menggunakan satu frekuensi untuk siarannya).

1.2.  Macam-macam Teknologi 1G
Yang termasuk teknologi 1G ini adalah :
a.)    AMPS (Advanced Mobile Phone Service) atau IS-136
Teknologi ini digunakan di Amerika Serikat. Teknologi dikembangkan oleh Bell Labs sekitar tahun 1970-an, pertama kali diperkenalkan di New Jersey dan Chicago pada tahun 1978 dan dikomesialkan di Amerika Serikat tahun 1983 dan berakhir pada tahun 2000, menggunakan frekuensi 800 MHz "Cellular" FM band. AMPS cara kerjanya hampir sama dengan IMTS (0G).
b.)   NMT ( Nordic Mobile Telephony)
Teknologi ini digunakan di negara-negara Skandavia (Denmark, Finlandia, Norwegia dan Swedia), Swish, Belanda, Eropa Timur (Hungaria, Polandia, Bulgaria, Republik Ceko, Slovakia, Slovenia, Serbia, Kroasia, Bosnia, negara-negara Baltik), Rusia sebagian Timur Tengah (Oman) dan sebagian Asia.
Teknologi ini berkembang sekitar tahun 1980-an. Terdiri NMT450 (Nordic Mobile Telephones/450) yang dikembangkan oleh Ericsson dan Nokia tahun 1981 dan beroperasi pada 450 MHz dan menggunakan FDD (Frequency division duplex) FDMA. Kemudian NMT-F versi Perancis dari NMT900 diperkenalkan tahun 1986 dan beroperasi pada 900 MHz. Untuk jaringan MNT sampai saat ini masih beroperasi di 30 negara.
c.)    HICAP
Teknologi ini digunakan di jepang. HICAP dikembangkan oleh NTT (Nippon Telegraph and Telephone)bulan Desember 1988, menggunakan frekuensi carrier 25KHz menggunakan FDMA sebagai jaringan dari NTT mobile solution.
d.)   TACS (Total Access Communications System)
Teknologi ini digunakan di Inggris, Italia, Spanyol, Austria, Irlandia, Jepang dan beberapa negara Eropa.Teknologi yang dikembangkan Motorola yang hampir sama dengan AMPS (Advanced Mobile Phone Service) diperkenalkan tahun 1985. Merupakan standar analog yang dominan dipakai di Eropa beroperasi pada frekuensi 900 MHz. Di Jepang TACS (Total Access Communications System) dikenal dengan nama Japanese Total Access Communication (JTAC) di perkenalkan di Jepang tahun Juni 1991. TACS akhirnya tergantikan oleh teknologi GSM, tetapi khusus di Inggris TACS tergantikan dulu oleh ETACS tahun 1987 (sama dengan TACS hanya ETACS memakai saluran yang lebih banyak daripada TACS) sebelum benar-benar tergantikan oleh GSM.
e.)    C 450
Teknologi ini digunakan di Jerman Barat, Portugal dan Afrika Selatan.Muncul tahun 1980-an dan berakhir tahun 1988 , menggunakan frekuensi 450 MHz.
f.)     C-Netz
Teknologi ini digunakan  di Austria dan Jerman.Menggunakan teknologi yang sama dengan C 450 dan merupakan penganti teknologi BNetz, diperkenalkan tahun 1981 dan berakhir tahun 1988, dikenal sebagai Motorphone System 512 yang dioperasikan oleh Vodacom SA.
g.)    Mobitex
Teknologi ini digunakan di Eropa (Swedia) dan Amerika Utara.Dikembangkan oleh Ericsson, berdasarkan standar dari OSI.Di Amerika Utara, Mobitex beroperasi padat 900 MHz, sedangkan di Eropa pada 400-450 MHz. Mobitex dipergunakan oleh militer, Polisi, Pemadam kebakaran dan Jasa Ambulan karena keamanan dan ketahanan jaringannya dibandingan teknologi selular yang lain.
h.)   DataTAC
Teknologi ini digunakan di Amerika Serikat (oleh ARDIS) dan Australia (oleh Telecom Australia/Telstra).Teknologi ini dikembangan oleh Motorola untuk melayani komunikasi data. Beroperasi di frekuensi 800 MHz, dengan kecepatan data sampai 19.2 kbit/s.
i.)      CDPD (Cellular Digital Packet Data)
Teknologi ini digunakan di Amerika Serikat.Teknologi diperkenalkan pada tahun 1992, CDPD memberi kemampuan kepada D-AMPS/ AMPS untuk komunikasi suara maupun data menggunakan kanal jaringan sampai kecepatan 19,2 Kbit/s, beroperasi pada frekuensi 800 MHz dan 900 MHz. Mirip dengan GPRS, sebagai data paket pada jaringan, CDPD dapat menjalankan aplikasi Internet Protocol (IP) dan dapat bertindak sebagai ekstensi internet di mana pengguna dapat merasa online terus menerus. Walaupun demikian, pada awal diperkenalkannya, belum ada aplikasi mobile internet yang dapat menggunakan teknologi CDPD. Baru pada Mei 2000 AT&T memperkenalkan layanan PocketNet yang merupakan aplikasi mobile internet HDML (mirip WAP) yang menggunakan CDPD. Handset yang mendukung layanan ini kemudian diciptakan dengan kemampuan transfer data suara serta mobile internet. (CDPD merupakan Teknologi sampingan dari AMPS untuk layanan data saja, tetapi tidak berkembang karena mahal dan gagal berkompetisi dengan teknologi yang lebih baru (2G) dan terkalahkan oleh GPRS).
1.3.  Kemampuan teknologi 1 G :
Kemampuan teknologi 1 G ini hanya dapat bisa melayani komunikasi suara saja tidak dapat melayani komunikasi data dalam kecepatan tinggi dan besar.

1.4.  Kelemahan teknologi 1 G :
Penggunaan teknologi analog pada generasi pertama menyebabkan banyak keterbatasan yang dimiliki seperti kapasitas trafik yang kecil, jumlah pelanggan yang dapat ditampung dalam satu sel sedikit, dan penggunaan spektrum frekuensi yang boros karena satu pengguna menggunakan satu buah kanal frekuensi. Derau intemodulasi (suara tidak jernih).

Beberapa Ukuran Handset dari tiap generasi


2.        Teknologi Generasi Kedua (2G)
2.1.  Pengertian Teknologi 2G
Teknologi generasi kedua muncul karena tuntutan pasar dan kebutuhan akan kualitas yang semakin baik. Generasi 2G sudah menggunakan teknologi digital. Generasi ini menggunakan mekanisme Time Division Multiple Access(TDMA) dan Code Division Multiple Access ( CDMA) dalam teknik komunikasinya.

2.2.  Macam-macam Teknologi 2G
2.2.1.      Teknologi 2G berbasis TDMA
a.)    Digital AMPS atau IS-54 atau IS-136 (D-AMPS)
Teknologi ini digunakan di Amerika Serikat dan Kanada.Merupakan pengembangan dari teknologi AMPS.Disebut juga TDMA (Time Division Multiple Access). Beropersi pada frekuensi 800 MHz (824-849 and 869 - 894 MHz) berdasarkan standar IS-54 dan 1900 MHZ (standar IS-136 untuk mendukung dual band 800 MHz dan 1900 MHz). D-AMPS merupakan telepon selular yang sudah digital, tetapi jaringannya masih mendukung jaringan analog AMPS.
b.)   GSM (Global System for Mobile Communications)
Teknolohgi ini digunakandi Eropa dan Asia.Awal dari GSM diawali dengan diadakannya konferensi pos dan telegraf di Eropa pada tahun 1982. Konferensi ini membentuk suatu study group yang bernama Groupe Special Mobile (GSM) untuk mempelajari dan mengembangkan sistem komunikasi publik di Eropa. Pada tahun 1989, tugas ini diserahkan kepada European Telecommunication Standards Institute (ETSI) dan GSM fase I diluncurkan pada pertengahan 1991. Alasan munculnya GSM karena kebutuhan bersama terhadap satu sistem jaringan baru yang dapat menjadi standar jaringan yang berlaku dan dapat diterapkan di seluruh kawasan Eropa. Dalam sistem baru juga harus terdapat kemampuan yang dapat mengantisipasi mobilitas pengguna serta kemampuan melayani lebih banyak pengguna untuk menampung penambahan jumlah subscriber baru. Jaringan GSM merupakan jaringan yang paling banyak digunakan di dunia, pada tahun 1993, sudah ada 36 jaringan GSM di 22 negara, termasuk Indonesia dan akhir tahun 1993 berkembang menjadi 48 negara dengan 70 operator dan pelanggan berjumlah 1 milyar. Kini GSM di gunakan di 212 negara dengan jumlah pelanggan mencapai 2 Milyar di seluruh dunia.
GSM di Austria GSM 900 MHz dikenal dengan A1-Net dan di Jerman dikenal dengan E-Netz (jaringan GSM 1800 MHz).
Frekuensi yang digunakan oleh jaringan GSM (berdasarkan ETS 05.05) :

GSM juga mendukung komunikasi data berkecepatan 14,4 kbps (hanya cukup untuk melayani SMS, download gambar, atau ringtone MIDI saja).
DCS (Digital Communications Systems) adalah nama lain dari jaringan GSM yang beroperasi di Amerika Serikat.
PCS (Personal Communications Service) adalah jaringan mirip standar NCDMA dan GSM 1900 yang beroperasi pada frekuensi 1850 sampai 1990 MHz dan hanya beroperasi di wilayah Amerika Serikat saja.
c.)    PDC (Personal Digital Celluler)
Teknologi ini dioperasikan di wilayah Jepang.Diluncurkan pertama kali Maret 1993 merupakan jaringan telekomunikasi berdasarkan TDMA yang di kembangkan oleh Jepang dan berlaku hanya di Jepang saja, dasar teknologinya sama dengan GSM, dan dioperasikan oleh NTT DoCoMo pada frekuensi 800 MHz (downlink 810-888 MHz, uplink 893-958 MHz), dan 1500 MHz (downlink 1477-1501 MHz, uplink 1429-1453 MHz).
d.)   PHS (Personal Handy System) atau PAS (Personal Access System)
Teknologi ini digunakan di China, Jepang, Taiwan dan beberapa negara Asia.
PHS di Jepang diopersikan oleh J-Phone, mempunyai range frekuensi antara 1895-1918 MHz. Mempunyai kemampuan two-way calling, roaming, high speed data services, suara yang jernih dan handover.
e.)    CSD (Circuit Switched Data)
Teknologi ini digunakan di Amerika Serikat.CSD menggunakan single radio time slot untuk mentrasmisikan data pada kecepatan 9.6 kbit/s pada jaringan GSM Network dan Switching Subsystem dan dapat dikoneksikan dengan modem ke jaringan telepon biasa (PSTN) komunikasi biasa dan dial up service.
f.)     High Speed Circuit Switched Data (HSCSD).
Teknologi ini memiliki mekanisme transfer data circuit-switched yang mirip dengan GSM, namun memiliki kelebihan dalam kemampuan untuk menggunakan lebih dari satu timeslot dari 8 timeslot pada paket data GSM untuk satu kali koneksi (GSM hanya dapat menggunakan satu timeslot untuk satu koneksi). Kemampuan ini menjadikan HSCSD dapat mencapai kecepatan transfer data hingga 57,6 kbps (HSCSD merupakan teknologi penunjang pada jaringan GSM untuk data, tetapi tidak komersilkan karena boros timeslot dan tergantikan oleh GPRS yang lebih baik).
g.)    iDEN (Integrated Digital Enhanced Network)
Teknologi ini digunakandi Amerika Serikat, Kanada, Argentina, Brazil, Chile,China, Kolombia, El Salvador, Ekuador, Guam, Israel, Japan, Jordan, Korea Selatan, Mexiko, Peru, Philippina, Puerto Rico, Saudi Arabia, Singapore.
Teknologi komunikasi mobile berbasis TDMA ini dikembangkan oleh Motorola dengan jumlah jaringan di 20 negara beropersi di saluran 25 kHz, di manfaat untuk radio truk dan sellular telephone

2.2.2.      Teknologi 2G Berbasis CDMA
a.      CDMAone atau Interim Standard 95 (IS-95) atau IS-95 CDMA atau TIAEIA-95
Teknologi ini digunakan di USA, Korea Selatan, Kanada, Mexiko, India, Israel, Australia, Sri Lanka, Venezuela, Brazil dan China.Merupakan sistem digital yang berbasis teknologi CDMA (Code Division Multiple Access), beroperasi pada dua kelas gelombang (Band Class 1, 1900 MHz) dan (Band Class 0, 800 MHz). Diperkenalkan oleh Qualcomm pada pertengahan 1990-an dan di dukung oleh AT&T, Motorola, Lucent, ALPS, GSIC, Prime Co, Samsung, Sony, US West, Sprint, Bell Atlantic, Time Warner.
2.3.  Kemampuan teknologi 2G :
Generasi kedua selain digunakan untuk komunikasi suara, juga bisa untuk SMS (Short Message Service adalah layanan dua arah untuk mengirim pesan pendek sebanyak 160 karakter), voice mail, call waiting, dan transfer data dengan kecepatan maksimal 9.600 bps (bit per second). Kecepatan sebesar itu cukup untuk mengirim SMS, download gambar, atau ringtone MIDI.
Kelebihan 2G dibanding 1G selain layanan yang lebih baik, dari segi kapasitas juga lebih besar. suara yang dihasilkan menjadi lebih jernih, karena berbasis digital, maka sebelum dikirim sinyal suara analog diubah menjadi sinyal digital. Perubahan ini memungkinkan dapat diperbaikinya kerusakan sinyal suara akibat gangguan noise atau interferensi frekuensi lain. Perbaikan dilakukan di penerima, kemudian dikembalikan lagi dalam bentuk sinyal analog, efisiensi spektrum/ frekuensi yang menjadi meningkat, serta kemampuan optimasi sistem yang ditunjukkan dengan kemampuan kompresi dan coding data digital. Tenaga yang diperlukan untuk sinyal sedikit sehingga dapat menghemat baterai , sehingga handset dapat dipakai lebih lama dan ukuran baterai bisa lebih kecil.

2.4.  Kelemahan teknologi 2 G:
Kecepatan transfer data masih rendah. Tidak efisien untuk trafik rendah. Jangkauan jaringan masih terbatas dan sangat tergantung oleh adanya BTS (cell Tower).
3.      Teknologi Generasi Dua Setengah (2.5G)
Teknologi 2.5G merupakan peningkatan dari teknologi 2G terutama dalam platform dasar GSM telah mengalami penyempurnaan, khususnya untuk aplikasi data. Untuk yang berbasis GSM teknologi 2.5G di implementasikan dalam GPRS (General Packet Radio Services) dan WiDEN, sedangkan yang berbasis CDMA diimplementasikan dalam CDMA2000 1x.
3.1.  GPRS (General Packet Radio Services).
GPRS merupakan teknologi overlay yang disisipkan di atas jaringan GSM untuk menangani komunikasi data pada jaringan. Dengan kata lain dengan menggunakan handset GPRS, komunikasi data tetap berlangsung di atas jaringan GSM dengan GSM masih menangani komunikasi suara dan transfer data ditangani oleh GPRS. Pengembangan teknologi GPRS di atas GSM dapat dilakukan secara efektif tanpa menghilangkan infrastruktur lama, yaitu dengan penambahan beberapa hardware dan upgrade software baru pada terminal/station dan server GSM. Kecepatan transfer data GPRS dapat mencapai hingga 160 kbps.
Teknologi GPRS memiliki 3 fitur keunggulan, yaitu:
a.    Allways Online.
GPRS menghilangkan mekanisme dial kepada pengguna pada saat ingin mengakses data, sehingga dikatakan GPRS selalu online karena transfer data dikirim berupa paket dan tidak bergantung pada waktu koneksi.
b.   An Upgrade to existing networks (GSM dan TDMA).
Adopsi sistem GPRS tidak perlu menghilangkan sistem lama karena GPRS dijalankan di atas infrastruktur yang telah ada.
c.    An Integral part of EDGE and WCDMA.
GPRS merupakan inti dari mekanisme pengiriman paket data untuk teknologi 3G selanjutnya.
GPRS dibagi menjadi 3 kelas berdasarkan kemampuannya, yaitu :
a.       Kelas A
Dapat dihubungkan ke jaringan GPRS dan GSM (suara, SMS) pada waktu besamaan penggunannya, perangkat yang mendukung kelas A masih tersedia sampai saat ini.

b.      Kelas B
Dapat dihubungkan ke jaringan GPRS dan GSM (suara, SMS) tetapi hanya satu yang dapat digunakan pada waktu yang sama. Ketika layanan GSM (telepon atau SMS) digunakan, maka GPRS harus menunggu dan akan otomatis aktif kembali setelah layanan GSM (telepon atau SMS) diakhiri. Kebanyakan perangkat GPRS termasuk dalam kelas B.
c.       Kelas C
Untuk menghubungkan layanan GPRS atau GSM (suara,SMS), harus dilakukan pengantian layanan secara manual antara kedua layanan (hampir sama seperti kelas B hanya pergantian jaringan yang aktif tidak otomatis).
3.1.1        Manfaat Teknologi GPRS
a.       Client-Server Services
Memungkinkan pengaksesan data yang tersimpan dalam suatu basisdata. Contoh penerapan aplikasi ini adalah pengaksesan WEB melalui browser.
b.      Messaging Services
Ditujukan untuk komunikasi antar individu pengguna dengan memanfaatkan storage server untuk penanganan pesan sebagai tempat penyimpanan pesan sementara / intermediate sebelum diterima oleh pengguna. Conoth hasil layanannya yaitu aplikasi Multimedia Message Service(MMS) yang digunakan untuk pengiriman data pesan multimedia melalui jaringan GSM dengan menggunakan telepon seluler.
c.       Real-time conversational Services
Memberikan layanan komunikasi dua arah kepada pengguna secara real-time. Beberapa contoh penerapannya adalah pada aplikasi internet dan multimedia semisal Voice over IP (VOIP) dan video conferencing.
d.      Tele-action services.



3.2.  WiDEN (Wideband Integrated Dispatch Enhanced Network)
WiDEN merupakan pengembangan dari iDEN (2G) dari sisi software yang dikembangkan oleh Motorola dan diperkenalkan pada tahun 1993. WiDEN mampu mentransfer data sampai kecepatan 100 Kbps dan telah digunakan di 20 negara.

3.3.  CDMA2000 1x Release 0/RTT (1 times Radio Transmission Technology) atau IS-2000 (berdasarkan standar dari ITU) atau CDMA2000 (berdasarkan standar dari 3GPP2 (3rd Generation Partnership Project) )
Merupakan teknologi pengembangan dari CDMAone dengan penambahan kemapuan pada layanannya dan beroperasi di frekuensi 400 MHz, 800 MHz, 900 MHz, 1700 MHz, 1800 MHz, 1900 MHz, dan 2100 MHz (khusus di Indonesia beroperasi pada 800 Mhz dan 1900 Mhz).
 
4.      Teknologi Generasi Ketiga (3G)
Teknologi generasi ketiga (3G Third Generation) dikembangkan oleh suatu kelompok yang diakui dan merupakan kumpulan para ahli dan pelaku bisnis yang berkompeten dalam bidang teknologi wireless di dunia.ITU (Intenational Telecomunication Union) mendefisikan 3G (Third Generation) sebagai teknologi yang dapat unjuk kerja sebagai berikut :
a.    Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 144 kbps pada kecepatan user 100 km/jam.
b.    Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 384 kbps pada kecepatan Berjalan kaki.
c.    Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 2 Mbps pada untuk user diam (stasioner).
Tetapi dari 5 teknologi yang ada dan berdasarkan kesepakatan 3G tertuang dalam International Mobile Telecommunications 2000 (IMT 2000) dan antara lain memutuskan bahwa standar 3G akan bercabang menjadi 3 standar sistem yang akan diberlakukan di dunia, yaitu :
a.    Wideband-CDMA (WCDMA),di dukung oleh Europea Telecommunications Standards Institute (ETSI) dan operator GSM di Eropa dan tempat lain. Diawal tahun 1998, W-CDMA diikutsertakan dalam standar ETSI yaitu UMTS (Universal Mobile Telecommunications System).
b.    CDMA2000 (CDMA2000 1X EV-DO & CDMA2000 1X EV-DV) didukung oleh komunitas CDMA Amerika Utara, dipimpin oleh CDMA Development Group (CDG).
c.    (TD-SCDMA) didukung oleh China.
4.1.  Manfaat Teknologi 3G
a.    Menambah efisiensi dan kapasitas jaringan.
b.    Menambah kemampuan jelajah (roaming).
c.    Untuk mencapai kecepatan transfer data yang lebih tinggi.
d.   Peningkatan kualitas layanan (Quality of Service – QOS).
e.    Mendukung kebutuhan internet bergerak (mobile internet)

4.2.  Frekuensi yang digunakan oleh teknologi 3G, yaitu :
a.    Frekuensi penerimaan (downlink) 1920-1980 MHz.
b.    Frekuensi pengiriman (uplink) 2110-2170 MHz.

4.3.  Kemampuan teknologi 3G :
Memiliki kecepatan transfer data cepat (144kbps-2Mbps) sehingga dapat melayani layanan data broadband seperti internet, video on demand, music on demand, games on demand, dan on demand lain yang memungkinkan kita dapat memilih program musik, video, atau game semudah memilih channel di TV. Kecepatan setinggi itu juga mampu melayani video conference dan video streaming lainnya.
4.4.  Macam-macam Teknologi 3G :
a.    EDGE (Enhanced Data Rates for Global/GSM Evolution) atau E-GPRS (Enhanced -General Packet Radio Services).
EDGE (Enhanced Data rate GSM Evolution) merupakan salah satu standard untuk wireless data yang diimplementasikan pada jaringan selular GSM diperkenalkan pertama kali pada tahun 2003 dan merupakan tahapan lanjutan dalam evolusi menuju mobile multi media communication
Kecepatan transfer data EDGE bahkan dapat mencapai kecepatan hingga 236.8 kbit/s dengan menggunakan 4 timeslots dan 473.6 kbit/s dengan menggunakan 8 timeslots. Dengan EDGE, operator selular dapat memberikan layanan komunikasi data dengan kecepatan Iebih tinggi dibanding GPRS General Packet radio Service), di mana GPRS hanya mampu melakukan pengiriman data dengan kecepatan sekitar 25 Kbps. Begitu juga bila dibandingkan platform lain, kemampuan EDGE mencapai 3-4 kali kecepatan akses jalur kabel telepon (biasanya sekitar 30-40 kbps) dan hampir 2 kali lipat kecepatan CDMA 2000 1X yang hanya sekitar 70-80 kbps.
Layanan berbasis teknologi EDGE berkemampuan memberikan berbagai aplikasi layanan generasi ketiga, yakni : high quality audio streaming, video streaming, on line gaming, high speed download, high speed network connection, push to talk dan lain-lain. Sejak pertengahan tahun 2000, platform teknologi Internasional GERAN (GSM EDGE Radio Access Network) telah mengadopsi seluruh spesifikasi 3GPP (third Generation Project Partnersip), hal ini menjadikan teknologi EDGE masuk dalam kelompok teknologi yang memenuhi kualifikasi generasi ketiga UMTS 3G..EDGE di seluruh dunia pada bulan November 2006 telah di terapkan 156 jaringan operator GSM di 92 negara dan akan terus berkembang menjadi 213 jaringan operator GSM di 118 negara. Di Indonesia EDGE di impentasikan oleh Telkomsel, Excelcom, dan Indosat. EDGE di sebut juga teknologi 2.75 G tetapi karena kecepatan transfer datanya sama dengan 3G maka EDGE di masukan ke 3G.
b.   W-CDMA (Wideband - Coded Division Multiple Access) atau UMTS (Universal Mobile Telecommunication System).
Universal Mobile Telecommunication System (UMTS) merupakan salah sistem generasi ketiga yang dikembangkan di Eropa dan mualai dipernalkan tahun 2004. Standarisasi dari UMTS ini dilakukan oleh European Telecommunication Standard Institution (ETSI), selain itu Intertational Telecommunications Union Telecommunication Standardisation Sector (ITU-T) mengerjakan sistem yang sama dinamakan International Mobile Telecommunation System 2000 (IMT 2000). Kedua badan standarisasi ini dapat melakukan kerjasama sehingga terbentuk satu sistem untuk masa yang akan datang. UMTS dirancang sehingga dapat menyediakan bandwith sebesar 2 Mbits/s.
Layanan yang dapat diberikan UMTS diupayakan dapat memenuhi permintaan pemakai dimanapun berada, artinya UMTS diharapkan dapat melayani area yang seluas mungkin, jika tidak ada cell UMTS pada suatu daerah dapat di route-kan melalui satelit. UMTS dapat digunakan oleh perkantoran, rumah dan kendaraan. Layanan yang sama dapat diberikan untuk pemakai indoors dan outdoors, public areas dan private areas, urban dan rural. Frekeunsi radio yang dialokasikan untuk UMTS adalah 1885-2025 MHz dan 2110-2200 MHz. Pita tersebut akan digunakan oleh cell yang kecil (pico cell) sehingga dapat memberikan kapasitas yang besar pada UMTS. Multiple akses yang digunakan dapat mengalokasikan bandwith secara dinamis sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Research and Technology Development in Advanced Communications Technologies in Europe (RACE) telah mengembangkan dua jenis multiple akses yakni Code Division Multiple Acces (CDMA) dan Time Division Multiple Acces (TDMA), dari keduanya ini belum diputuskan yang akan digunakan. W-CDMA sudah di implentasikan di Japan, Eropa dan Asia, dan akan dikembangkan di 55 negara pada tahun 2006. Sedangkan jaringan UMTS di Indonesia mulai di implentasikan oleh operator Telkomsel, Excelcom (XL3G) dan Indosat pada jaringan GSM, setelah mendapat lisensi dari pemerintah dalam penggunaan frekuensi (menggunakan frekuensi 1900 MHz berdasarkan aturan yang baru, sehingga operator yang beroperasi (CDMA - Telkom Flexi dan dan Indosat Starone) pada frekuensi itu harus pindah ke frekuensi 800 MHz secara bertahap).
Frekuensi UMTS berbagai Negara dan kawasan :
-       Asia dan Eropa (umumnya) pada frekuensi 2100 MHz (downlink) dan 1900 MHz (uplink)
-       Amerika Serikat (oleh operator AT&T Mobility) pada frekuensi 1900 MHz / 850 MHz.
-       Amerika pada frekuensi 2100 MHz (downlink) / 1700 MHz (uplink) .
-       Eropa pada frekuensi 900 MHz.
-       Australia dan Jepang pada frekuensi 800 MHz.

c.    CDMA2000-1X EV/DV (Evolution/Data/Voice) dan CDMA2000-1X EV-DO (Data Only)/ (Data Optimized) atau IS-856.
Merupakan teknologi yang didukung oleh komunitas CDMA Amerika Utara, dipimpin oleh CDMA Development Group (CDG). CDMA2000-1X EV (Evolution) dan CDMA2000-1X EV-DO ini merupakan pengembangan dari teknologi CDMA2000 1x Release 0/RTT atau CDMA2000 (2.5G). Pada awalnya CDMA2000 1xEV-DO (Rev. 0) hanya bisa mengirim data sampai 2,4 Mbps, tetapi kemudian berkembang sehingga CDMA2000 1xEV-DO (data only) yang dibagi menjadi 3 berdasarkan kecepatan tranfer datanya, yaitu :
1.   CDMA2000 1xEV-DO Revisi A (T-1 speeds) bisa mengirimkan data sampai 2,45 Mbps sampai 3.1 Mbps dan mendukung aplikasi seperti konferensi video.
2.   CDMA2000 1xEV-DO Revisi B ini mampu melakukan transmisi data maksimal sampai 73,5 Mbps.Varian lainnya adalah CDMA2000 1xEV-DV yang mengintegrasikan layanan suara dan layanan multimedia data paket berkecepatan tinggi secara simultan pada kecepatan sampai 3,09 Mbps namun keduannya umumnya hanya mempunyai kecepatan transfer pada 300 Kbps.
3.   CDMA2000 1xEV-DO Revisi C dikenal dengan nama UMB (Ultra Mobile Broadband) dapat mendukung kecepatan data hingga 280 Mbps pada kondisi puncak (275 Mbps downstream dan 75 Mbps upstream) sehingga dapat dikategorikan kedalam 4G (Fourth-Generation), dapat melayani layanan IP-based Voice (VOIP), multimedia, broadband, Teknologi informasi, entertainment dan jasa elekronik komersial juga mendukung penuh jaringan jasa wireless pada lingkungan mobile sehingga tidak beda dengan jaringan Wi-Fi, WiMAX, UWB, dll.
d.   TD-CDMA (Time Division Code Division Multiple Access) atau UMTS-TDD (Universal Mobile Telecommunication System - Time Division Duplexing) di Eropa.
Merupakan jaringan data mobile standar teknologi 3G yang dibangun pada jaringan selular telepon mobile standar UMTS/WCDMA dimana keduanya baik UMTS/WCDMA maupun TD-CDMA/UMTS-TDD tidak saling mendukung dikarenakan perbedaan cara kerja, desain, teknologi dan frekuensi yang dipakai. Di Eropa frekuensi yang dipakai UMTS-TDD ada pada 2010-2020MHz yang dapat mentransfer data pada kecepatan 16 Mbps (pada saat kecepatan maksimum baik Downlink maupun Uplink).

e.    GAN (Generic Access Network) atau UMA (Unlicensed Mobile Access)
Teknologi ini di adopsi oleh 3GPP pada bulan April 2005. GAN di tujukan agar system telekomunikasi dapat berjalan secara roaming dan dapat menangani jaringan LAN (WLAN) dan WAN dalam telepon mobile secara bersamaan.
f.     HSPA (High-Speed Packet Access)
HSPA merupakan teknologi dari penyatuan dari protocol teknologi mobile sebelumnya, sehingga memperluas dan menambah kemampuan (terutama dari sisi kecepatan transfer data) dari protokol UMTS yang telah ada sebelumnya. Karena adanya perbedaan kemapuan (downlink dan uplink) tersebut HSPA di bagi menjadi 2 standar, yaitu :
1.        HSDPA (High Speed Downlink Packet Access)
Merupakan standar HSPA dengan kemampuan dari sisi kecepatan transfer downlinknya (dari jaringan ke handset), dimana HSDPA dapat mencapai kecepatan downlink 7.2 Mbps dan secara teori dapat ditinggkatkan sampai kecepatan 14.4 Mbps dengan maksimum uplink 384 kbps. HSDPA selain dapat digunakan oleh handphone tetapi dapat pula digunakan oleh Notebook untuk mengakses data dengan kecepatan tinggi.
2.   HSUPA (High Speed Uplink Packet Access)
Merupakan standar HSPA dengan kemampuan dari sisi kecepatan transfer uplinknya (dari handset ke jaringan), dimana HSUPA dapat mencapai kecepatan uplink secara teori sampai kecepatan 5.76 Mbps, tetapi HSUPA ini tidak implentasikan (dikomersialkan) dan handsetnya tidak dibuat.
g.    HSPA+ (HSPA Evolution)
Merupakan teknologi pengembangan dari HSPA terutama pada kecepatan transfer data yang dapat mencapai kecepatan 42 Mbit/s pada downlink dan 11 Mbit/s pada uplink.
h.   FOMA (Freedom of Mobile Multimedia Access)
Teknologi ini digunakan di Jepang.FOMA merupakan jaringan 3G pertama di dunia yang mengimplentasikan WCDMA, diluncurkan pada tahun 2001. FOMA merupakan penamaan layanan 3G oleh operator NTT DoCoMo.
i.      HSOPA (High Speed OFDM Packet Access)
Merupakan teknologi pengembangan dari UMTS terutama pada teknologi antena yang menggunakan Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) dan multiple-input multiple-output (MIMO). HSOPA dikenal juga sebagai Super 3G dapat mentransfer data sampai kecepatan 100 Mbit/s untuk downlink dan 50 Mbit/s untuk uplink.
j.     TD-SCDMA (Time Division Synchronous Code Division Multiple Access).
Merupakan teknologi generasi ketiga ini masih dikembangkan China oleh Chinese Academy of Telecommunications Technology (CATT), Datang dan Siemens AG atas proposal dari China Wireless Telecommunication Standards group (CWTS) kepada ITU (badan PBB untuk telekomunikasi) pada tahun 1999.
Teknologi yang dikembangkan untuk menghilangkan ketergantungan pada teknologi barat, tetapi kurang banyak diminati para operator di Asia dikarenakan memerlukan perangkat keras (hardware) yang benar-benar baru dan tidak bisa menggunakan teknologi sebelumnya (CDMA2000 1x). TDSCDMA menggunakan frekuensi 2010 MHz - 2025 MHz (khusus di China), dengan kecepatan transfer data dari 9.6 kbits/s sampai 2048 kbits/s.
Gambar Mobile Network Evolution path from 2G to 3G

4.5.  Kelebihan 3G dari generasi-genersi sebelumnya :
b.    Kualitas suara yang lebih bagus.
c.    Keamanan yang terjamin.
d.   Kecepatan data mencapai 2 Mbps untuk lokal/Indoor/slow-moving access dan 384 kbps untuk wide area access.
e.    Support beberapa koneksi secara simultan, sebagai contoh, pengguna dapat browse internet bersamaan dengan melalukan call (telepon) ke tujuan yang berbeda.
f.     Infrastruktur bersama dapat mensupport banyak operator dilokasi yang sama. Interkoneksi ke other mobile dan fixed users.
g.    Roaming nasional dan internasional.
h.    Bisa menangani packet-and circuit-switched service termasuk internet (IP) dan videoconferencing. Juga high data rate communication services dan asymmetric data transmission.
i.      Efiensi spektrum yang bagus, sehingga dapat menggunakan secara maksimum bandwidth yang terbatas.
j.      Support untuk multiple cell layer.
k.    Co-existance and interconnection dengan satellite-based services
l.      Mekanisme billing yang baru tergantung dari volume data, kualitas service dan waktu.

4.6.  Kelemahan Teknologi 3G
Memerlukan Kontrol Daya “Ideal” dan belum mencukupinya kecepatan transfer data dalam melayani layanan multimedia yang memerlukan kecepatan yang mumpuni.



KESIMPULAN

Teknologi telekomunkasi bergerak akan terus mengalami kemajuan mulai dari generasi pertama hingga generasi keempat dan pasti akan terus bekembang hingga generasi selanjutnya.
Generasi pertama dimulai dengan adanya pager lalu muncul generasi kedua dengan GSM dan CDMA One.
Pada perkembangannya muncullah GPRS dan EDGE sebagai generasi kedua setengah dengan kecepatan akses mencapai 115kbps. Lalu generasi ketiga diluncurkan dengan kecepatan akses dapat mencapai 3.1 mbps.
GPRS (General Packet Radio Service) adalah teknologi yang digunakan dalam jaringan GSM untuk menangani komunikasi data, GPRS yang termasuk dalam kelas 2.5 G adalah standard komunikasi data di jaringan GSM yang kecepatan transfernya mencapai 115 kbps, dan merupakan teknologi transfer data dengn kecepatan tinggi dengan cara melewati jaringan nirkabel (3G). Dengan adanya layanan GPRS ini GSM bias memisahkan paket data dengan kecepatan tinggi dan suara sekaligus secara bersamaan, GPRS menggunakan sistem komunikasi packet switch sebagai cara untuk mentransmisikan datanya. Packet switch adalah sebuah sistem di mana data yang akan ditransmisikan dibagi menjadi bagian-bagian kecil (paket) lalu ditransmisikan dan diubah kembali menjadi data semula.
Namun dilihat dari berbagai sisi, GPRS (khusus Indonesia) lebih menjadi pilihan utama untuk digunakan sebagai solusi murah bagi telecommuter. Hal ini dikarenakan berbagai faktor diantaranya kecepatan akses yang memadai, biaya yang murah, dan tingkat mobilitas yang lebih tinggi.
Tapi dengan semakin berkembangnya teknologi telekomunikasi bergerak maka GPRS akan semakin ditinggalkan, namun jangan khawatir, karena semakin diminati maka suatu teknologi akan semakin murah.
Kedepannya mungkin konsumen akan segera beralih ke teknologi generasi ketiga, dengan demikian para provider akan meningkatkan pelayanan mereka untuk teknologi generasi ketiga. Sehingga jangkauan untuk generasi ketiga semakin luas dan biayanya pun akan semakin murah.
REFERENSI

Ahmadi. Kiki. 2011. 1G,2G,3G & 4G : Part 1. http://kikiahmadi.com/2011/03/06/1g2g3g-4g-part-1/, diakses pada 1 April 2016

Syafari., Anjar., 2007, artikel : Sekilas tentang Teknologi 3G, http://www.ilmukomputer.com.





Posting Komentar

0 Komentar