TUGAS WIRELESS / MOBILE COMPUTING
Teknologi 1G, 2G, 2.5G, dan 3G
Nama : ALI FAHRUDDIN
NIM :
DBC 113 046
Mata Kuliah : Wireless / Mobile Computing
Dosen : MARHAYU, S.T., M.Cs.
JURUSAN
/ PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS
PALANGKA RAYA
2016
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga laporan ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, laporan ini diajukan guna memenuhi tugas
mata kuliah wireless / mobile computing
Saya
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Marhayu,S.T., M.Cs selaku dosen yang
memberikan tugas ini, Sehingga laporan
ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Laporan
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya laporan ini. Semoga
laporan ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua
Palangka
Raya 4 April 2016
ALI FAHRUDDIN
PENDAHULUAN
Melihat
perkembangan teknologi informasi pada saat ini berkembang seiring dengan revolusi
teknologi informasi. Hal ini terlihat pula dalam perkembangan teknologi
dibidang telekomunikasi yang berkembang pesat teknologinya dan layanan
komunikasi bergerak di dunia (mobile evolutions).
Perkembangan
teknologi telekomunikasi di dunia terjadi dengan sangat pesat dikarenakan
kebutuhan untuk berkomunikasi dan bertukar data dengan cepat, mudah dan mobile.
Salah satu teknologi komunikasi yang sudah mulai banyak di implementasikan, khususnya di Indonesia
adalah teknologi wireless 3G (Third Generation) atau generasi ketiga untuk
komunikasi selular.
Teknologi wireless 3G atau generasi ketiga untuk
komunikasi selular merupakan teknologi komunikasi yang berevolusi dan
berkembang karena tuntutan teknologi komunikasi yang memerlukan pertukaran data
yang besar, cepat dan dapat digunakan di mana saja atau mobile.
PEMBAHASAN
1.
Teknologi
Generasi Pertama (1G)
1.1. Pengertian
Teknologi 1G
Generasi pertama
atau 1G merupakan teknologi handphone pertama yang diperkenalkan pada
era 80-an dan masih menggunakan sistem analog. Generasi pertama ini menggunakan
teknik komunikasi yang disebut Frequency Division Multiple Access (FDMA).
Teknik ini memungkinkan untuk membagi-bagi alokasi frekuensi pada suatu sel
untuk digunakan masing-masing pelanggan di sel tersebut, sehingga setiap
pelanggan saat melakukan pembicaraan memiliki frekuensi sendiri (prinsipnya
seperti pada stasiun radio dimana satu stasiun radio hanya menggunakan satu
frekuensi untuk siarannya).
1.2. Macam-macam
Teknologi 1G
Yang termasuk teknologi 1G
ini adalah :
a.)
AMPS (Advanced Mobile Phone
Service) atau IS-136
Teknologi ini digunakan di Amerika Serikat. Teknologi
dikembangkan oleh Bell Labs sekitar tahun 1970-an, pertama kali diperkenalkan
di New Jersey dan Chicago pada tahun 1978 dan dikomesialkan di Amerika Serikat
tahun 1983 dan berakhir pada tahun 2000, menggunakan frekuensi 800 MHz
"Cellular" FM band. AMPS cara kerjanya hampir sama dengan IMTS (0G).
b.)
NMT ( Nordic Mobile Telephony)
Teknologi ini
digunakan di negara-negara Skandavia (Denmark, Finlandia,
Norwegia dan Swedia), Swish, Belanda, Eropa Timur (Hungaria, Polandia,
Bulgaria, Republik Ceko, Slovakia, Slovenia, Serbia, Kroasia, Bosnia,
negara-negara Baltik), Rusia sebagian Timur Tengah (Oman) dan sebagian Asia.
Teknologi ini berkembang sekitar tahun 1980-an. Terdiri
NMT450 (Nordic Mobile Telephones/450) yang dikembangkan oleh Ericsson
dan Nokia tahun 1981 dan beroperasi pada 450 MHz dan menggunakan FDD (Frequency
division duplex) FDMA. Kemudian
NMT-F versi Perancis dari NMT900 diperkenalkan tahun 1986 dan beroperasi pada
900 MHz. Untuk jaringan MNT sampai saat ini masih beroperasi di 30 negara.
c.) HICAP
Teknologi ini digunakan di jepang. HICAP
dikembangkan oleh NTT (Nippon
Telegraph and Telephone)bulan Desember 1988, menggunakan
frekuensi carrier 25KHz menggunakan FDMA sebagai jaringan dari NTT
mobile solution.
d.) TACS
(Total Access Communications System)
Teknologi ini digunakan di Inggris,
Italia, Spanyol, Austria, Irlandia,
Jepang dan beberapa negara Eropa.Teknologi yang dikembangkan Motorola yang
hampir sama dengan AMPS (Advanced Mobile Phone Service) diperkenalkan
tahun 1985. Merupakan standar analog yang dominan dipakai di Eropa beroperasi
pada frekuensi 900 MHz. Di Jepang TACS (Total Access Communications
System) dikenal dengan nama Japanese Total Access Communication (JTAC)
di perkenalkan di Jepang tahun Juni 1991. TACS akhirnya tergantikan
oleh teknologi GSM, tetapi khusus di Inggris TACS tergantikan dulu oleh ETACS
tahun 1987 (sama dengan TACS hanya ETACS memakai saluran yang lebih banyak
daripada TACS) sebelum benar-benar tergantikan oleh GSM.
e.) C 450
Teknologi ini
digunakan di Jerman Barat,
Portugal dan Afrika Selatan.Muncul tahun 1980-an dan berakhir tahun 1988 ,
menggunakan frekuensi 450 MHz.
f.) C-Netz
Teknologi ini
digunakan di Austria dan Jerman.Menggunakan
teknologi yang sama dengan C 450 dan merupakan penganti teknologi BNetz,
diperkenalkan tahun 1981 dan berakhir tahun 1988, dikenal sebagai Motorphone
System 512 yang dioperasikan oleh Vodacom SA.
g.) Mobitex
Teknologi ini
digunakan di Eropa (Swedia) dan Amerika Utara.Dikembangkan oleh Ericsson,
berdasarkan standar dari OSI.Di Amerika Utara, Mobitex beroperasi padat 900
MHz, sedangkan di Eropa pada 400-450 MHz. Mobitex dipergunakan oleh militer,
Polisi, Pemadam kebakaran dan Jasa Ambulan karena keamanan dan ketahanan
jaringannya dibandingan teknologi selular yang lain.
h.) DataTAC
Teknologi ini
digunakan di Amerika Serikat (oleh ARDIS) dan Australia (oleh Telecom
Australia/Telstra).Teknologi ini dikembangan oleh Motorola untuk melayani
komunikasi data. Beroperasi di frekuensi 800 MHz, dengan kecepatan data sampai
19.2 kbit/s.
i.) CDPD (Cellular Digital Packet Data)
Teknologi ini
digunakan di Amerika Serikat.Teknologi
diperkenalkan pada tahun 1992, CDPD memberi kemampuan kepada D-AMPS/ AMPS untuk
komunikasi suara maupun data menggunakan kanal jaringan sampai kecepatan 19,2
Kbit/s, beroperasi pada frekuensi 800 MHz dan 900 MHz. Mirip dengan GPRS,
sebagai data paket pada jaringan, CDPD dapat menjalankan aplikasi Internet
Protocol (IP) dan dapat bertindak sebagai ekstensi internet di mana
pengguna dapat merasa online terus menerus. Walaupun demikian, pada awal
diperkenalkannya, belum ada aplikasi mobile internet yang dapat menggunakan
teknologi CDPD. Baru pada Mei 2000 AT&T memperkenalkan layanan PocketNet
yang merupakan aplikasi mobile internet HDML (mirip WAP) yang menggunakan CDPD.
Handset yang mendukung layanan ini kemudian diciptakan dengan kemampuan transfer
data suara serta mobile internet. (CDPD merupakan Teknologi sampingan dari AMPS
untuk layanan data saja, tetapi tidak berkembang karena mahal dan gagal
berkompetisi dengan teknologi yang lebih baru (2G) dan terkalahkan oleh GPRS).
1.3. Kemampuan teknologi 1 G :
Kemampuan teknologi
1 G ini hanya dapat bisa melayani komunikasi suara saja tidak dapat melayani
komunikasi data dalam kecepatan tinggi dan besar.
1.4. Kelemahan teknologi 1 G :
Penggunaan
teknologi analog pada generasi pertama menyebabkan banyak keterbatasan yang
dimiliki seperti kapasitas trafik yang kecil, jumlah pelanggan yang dapat
ditampung dalam satu sel sedikit, dan penggunaan spektrum frekuensi yang boros
karena satu pengguna menggunakan satu buah kanal frekuensi. Derau intemodulasi
(suara tidak jernih).
Beberapa Ukuran Handset dari
tiap generasi
2.
Teknologi
Generasi Kedua (2G)
2.1. Pengertian
Teknologi 2G
Teknologi generasi
kedua muncul karena tuntutan pasar dan kebutuhan akan kualitas yang semakin
baik. Generasi 2G sudah menggunakan teknologi digital. Generasi ini menggunakan
mekanisme Time Division Multiple Access(TDMA) dan Code Division
Multiple Access ( CDMA) dalam teknik komunikasinya.
2.2. Macam-macam
Teknologi 2G
2.2.1. Teknologi 2G berbasis TDMA
a.) Digital AMPS atau IS-54 atau IS-136 (D-AMPS)
Teknologi ini digunakan di Amerika Serikat dan Kanada.Merupakan pengembangan dari
teknologi AMPS.Disebut juga TDMA (Time Division Multiple Access). Beropersi pada frekuensi 800 MHz (824-849 and 869 - 894
MHz) berdasarkan standar IS-54 dan 1900 MHZ (standar IS-136 untuk mendukung
dual band 800 MHz dan 1900 MHz). D-AMPS merupakan telepon selular yang sudah
digital, tetapi jaringannya masih mendukung jaringan analog AMPS.
b.) GSM
(Global System for Mobile Communications)
Teknolohgi ini
digunakandi Eropa dan Asia.Awal dari GSM diawali dengan diadakannya konferensi pos
dan telegraf di Eropa pada tahun 1982. Konferensi ini membentuk suatu study
group yang bernama Groupe Special Mobile (GSM) untuk
mempelajari dan mengembangkan sistem komunikasi publik di Eropa. Pada tahun
1989, tugas ini diserahkan kepada European Telecommunication Standards
Institute (ETSI) dan GSM fase I diluncurkan pada pertengahan 1991.
Alasan munculnya GSM karena kebutuhan bersama terhadap satu sistem jaringan
baru yang dapat menjadi standar jaringan yang berlaku dan dapat diterapkan di
seluruh kawasan Eropa. Dalam sistem baru juga harus terdapat kemampuan yang
dapat mengantisipasi mobilitas pengguna serta kemampuan melayani lebih banyak
pengguna untuk menampung penambahan jumlah subscriber baru. Jaringan GSM
merupakan jaringan yang paling banyak digunakan di dunia, pada tahun 1993, sudah
ada 36 jaringan GSM di 22 negara, termasuk Indonesia dan akhir tahun 1993
berkembang menjadi 48 negara dengan 70 operator dan pelanggan berjumlah 1 milyar. Kini GSM di gunakan di
212 negara dengan jumlah pelanggan mencapai 2 Milyar di seluruh dunia.
GSM di Austria
GSM 900 MHz dikenal dengan A1-Net dan di Jerman dikenal dengan E-Netz
(jaringan GSM 1800 MHz).
Frekuensi yang
digunakan oleh jaringan GSM (berdasarkan ETS 05.05) :
GSM juga
mendukung komunikasi data berkecepatan 14,4 kbps (hanya cukup untuk melayani
SMS, download gambar, atau ringtone MIDI saja).
DCS (Digital Communications Systems) adalah nama lain dari jaringan GSM yang beroperasi di
Amerika Serikat.
PCS (Personal Communications Service) adalah jaringan mirip standar NCDMA dan GSM 1900 yang
beroperasi pada frekuensi 1850 sampai 1990 MHz dan hanya beroperasi di wilayah
Amerika Serikat saja.
c.) PDC (Personal Digital Celluler)
Teknologi ini dioperasikan di wilayah Jepang.Diluncurkan pertama kali
Maret 1993 merupakan jaringan telekomunikasi berdasarkan TDMA yang di
kembangkan oleh Jepang dan berlaku hanya di Jepang saja, dasar teknologinya
sama dengan GSM, dan dioperasikan oleh NTT DoCoMo pada frekuensi 800 MHz
(downlink 810-888 MHz, uplink 893-958 MHz), dan 1500 MHz (downlink 1477-1501
MHz, uplink 1429-1453 MHz).
d.) PHS (Personal Handy System) atau PAS (Personal
Access System)
Teknologi ini
digunakan di China, Jepang, Taiwan dan beberapa negara Asia.
PHS di Jepang
diopersikan oleh J-Phone,
mempunyai range frekuensi antara 1895-1918 MHz. Mempunyai
kemampuan two-way calling, roaming, high speed data services, suara yang jernih
dan handover.
e.) CSD
(Circuit Switched Data)
Teknologi ini digunakan di Amerika
Serikat.CSD menggunakan single radio time slot untuk mentrasmisikan data pada
kecepatan 9.6 kbit/s pada jaringan GSM Network dan Switching Subsystem dan
dapat dikoneksikan dengan modem ke jaringan telepon biasa (PSTN) komunikasi
biasa dan dial up service.
f.)
High Speed Circuit
Switched Data (HSCSD).
Teknologi ini memiliki mekanisme
transfer data circuit-switched yang mirip dengan GSM, namun memiliki
kelebihan dalam kemampuan untuk menggunakan lebih dari satu timeslot dari 8
timeslot pada paket data GSM untuk satu kali koneksi (GSM hanya dapat
menggunakan satu timeslot untuk satu koneksi). Kemampuan ini menjadikan HSCSD
dapat mencapai kecepatan transfer data hingga 57,6 kbps (HSCSD merupakan
teknologi penunjang pada jaringan GSM untuk data, tetapi tidak komersilkan karena
boros timeslot dan tergantikan oleh GPRS yang lebih baik).
g.)
iDEN (Integrated Digital
Enhanced Network)
Teknologi ini
digunakandi Amerika Serikat, Kanada, Argentina, Brazil,
Chile,China, Kolombia, El Salvador, Ekuador, Guam, Israel, Japan, Jordan, Korea
Selatan, Mexiko, Peru, Philippina, Puerto Rico, Saudi Arabia, Singapore.
Teknologi komunikasi mobile berbasis TDMA ini
dikembangkan oleh Motorola dengan jumlah jaringan di 20 negara beropersi di
saluran 25 kHz, di manfaat untuk radio truk dan sellular telephone
2.2.2. Teknologi 2G Berbasis CDMA
a.
CDMAone atau Interim Standard 95
(IS-95) atau IS-95 CDMA atau TIAEIA-95
Teknologi ini
digunakan di USA, Korea Selatan, Kanada, Mexiko, India,
Israel, Australia, Sri Lanka, Venezuela, Brazil dan China.Merupakan sistem digital yang berbasis teknologi CDMA (Code
Division Multiple Access), beroperasi pada dua kelas gelombang (Band
Class 1, 1900 MHz) dan (Band Class 0, 800 MHz). Diperkenalkan
oleh Qualcomm pada pertengahan 1990-an dan di dukung oleh AT&T, Motorola,
Lucent, ALPS, GSIC, Prime Co, Samsung, Sony, US West, Sprint, Bell Atlantic,
Time Warner.
2.3. Kemampuan teknologi 2G :
Generasi kedua
selain digunakan untuk komunikasi suara, juga bisa untuk SMS (Short Message
Service adalah layanan dua arah untuk mengirim pesan pendek sebanyak 160
karakter), voice mail, call waiting, dan transfer data dengan
kecepatan maksimal 9.600 bps (bit per second). Kecepatan
sebesar itu cukup untuk mengirim SMS, download gambar, atau ringtone MIDI.
Kelebihan 2G dibanding 1G selain layanan yang lebih
baik, dari segi kapasitas juga lebih besar. suara yang dihasilkan menjadi lebih
jernih, karena berbasis digital, maka sebelum dikirim sinyal suara analog
diubah menjadi sinyal digital. Perubahan ini memungkinkan dapat diperbaikinya
kerusakan sinyal suara akibat gangguan noise atau interferensi frekuensi lain.
Perbaikan dilakukan di penerima, kemudian dikembalikan lagi dalam bentuk sinyal
analog, efisiensi spektrum/ frekuensi yang menjadi meningkat, serta kemampuan
optimasi sistem yang ditunjukkan dengan kemampuan kompresi dan coding data
digital. Tenaga yang diperlukan untuk sinyal sedikit sehingga dapat menghemat
baterai , sehingga handset dapat dipakai lebih lama dan ukuran baterai bisa
lebih kecil.
2.4. Kelemahan teknologi 2 G:
Kecepatan transfer
data masih rendah. Tidak efisien untuk trafik rendah. Jangkauan jaringan masih
terbatas dan sangat tergantung oleh adanya BTS (cell Tower).
3.
Teknologi
Generasi Dua Setengah (2.5G)
Teknologi 2.5G merupakan peningkatan dari teknologi 2G
terutama dalam platform dasar GSM telah mengalami penyempurnaan,
khususnya untuk aplikasi data. Untuk yang berbasis GSM teknologi 2.5G di
implementasikan dalam GPRS (General Packet Radio Services) dan WiDEN,
sedangkan yang berbasis CDMA diimplementasikan dalam CDMA2000 1x.
3.1. GPRS
(General Packet Radio Services).
GPRS merupakan teknologi overlay yang disisipkan
di atas jaringan GSM untuk menangani komunikasi data pada jaringan. Dengan kata
lain dengan menggunakan handset GPRS, komunikasi data tetap berlangsung di atas
jaringan GSM dengan GSM masih menangani komunikasi suara dan transfer data
ditangani oleh GPRS. Pengembangan teknologi GPRS di atas GSM dapat dilakukan secara efektif tanpa
menghilangkan infrastruktur lama, yaitu dengan penambahan beberapa hardware dan
upgrade software baru pada terminal/station dan server GSM. Kecepatan transfer
data GPRS dapat mencapai hingga 160 kbps.
Teknologi GPRS
memiliki 3 fitur keunggulan, yaitu:
a. Allways Online.
GPRS menghilangkan mekanisme dial kepada pengguna pada
saat ingin mengakses data, sehingga dikatakan GPRS selalu online karena
transfer data dikirim berupa paket dan tidak bergantung pada waktu koneksi.
b. An
Upgrade to existing networks (GSM dan TDMA).
Adopsi sistem GPRS tidak perlu menghilangkan sistem lama
karena GPRS dijalankan di atas infrastruktur yang telah ada.
c. An
Integral part of EDGE and WCDMA.
GPRS merupakan inti dari mekanisme pengiriman paket data
untuk teknologi 3G selanjutnya.
GPRS dibagi menjadi
3 kelas berdasarkan kemampuannya, yaitu :
a.
Kelas A
Dapat dihubungkan ke jaringan GPRS dan GSM (suara, SMS)
pada waktu besamaan penggunannya, perangkat yang mendukung kelas A masih
tersedia sampai saat ini.
b.
Kelas B
Dapat dihubungkan ke jaringan GPRS dan GSM (suara, SMS)
tetapi hanya satu yang dapat digunakan pada waktu yang sama. Ketika layanan GSM
(telepon atau SMS) digunakan, maka GPRS harus menunggu dan akan otomatis aktif
kembali setelah layanan GSM (telepon atau SMS) diakhiri. Kebanyakan perangkat
GPRS termasuk dalam kelas B.
c.
Kelas C
Untuk menghubungkan layanan GPRS atau GSM (suara,SMS),
harus dilakukan pengantian layanan secara manual antara
kedua layanan (hampir sama seperti
kelas B hanya pergantian jaringan yang aktif tidak otomatis).
3.1.1
Manfaat Teknologi GPRS
a.
Client-Server
Services
Memungkinkan
pengaksesan data yang tersimpan dalam suatu basisdata. Contoh penerapan
aplikasi ini adalah pengaksesan WEB melalui browser.
b.
Messaging
Services
Ditujukan untuk komunikasi antar individu pengguna dengan
memanfaatkan storage server untuk penanganan pesan sebagai tempat
penyimpanan pesan sementara / intermediate sebelum diterima oleh pengguna.
Conoth hasil layanannya yaitu aplikasi Multimedia Message Service(MMS) yang
digunakan untuk pengiriman data pesan multimedia melalui jaringan GSM dengan
menggunakan telepon seluler.
c.
Real-time
conversational Services
Memberikan layanan komunikasi dua arah kepada pengguna
secara real-time. Beberapa contoh penerapannya adalah pada aplikasi internet
dan multimedia semisal Voice over IP (VOIP) dan video conferencing.
d.
Tele-action services.
3.2. WiDEN
(Wideband Integrated Dispatch Enhanced Network)
WiDEN merupakan
pengembangan dari iDEN (2G) dari sisi software yang dikembangkan oleh
Motorola dan diperkenalkan pada tahun 1993. WiDEN mampu mentransfer data sampai
kecepatan 100 Kbps dan telah digunakan di 20 negara.
3.3. CDMA2000
1x Release 0/RTT (1 times Radio Transmission Technology) atau IS-2000
(berdasarkan standar dari ITU) atau CDMA2000 (berdasarkan standar dari 3GPP2 (3rd
Generation Partnership Project) )
Merupakan teknologi pengembangan dari CDMAone dengan
penambahan kemapuan pada layanannya dan beroperasi di frekuensi 400 MHz, 800
MHz, 900 MHz, 1700 MHz, 1800 MHz, 1900 MHz, dan 2100 MHz (khusus di Indonesia
beroperasi pada 800 Mhz dan 1900 Mhz).
4.
Teknologi
Generasi Ketiga (3G)
Teknologi generasi ketiga (3G Third Generation)
dikembangkan oleh suatu kelompok yang diakui dan merupakan kumpulan para ahli
dan pelaku bisnis yang berkompeten dalam bidang teknologi wireless di dunia.ITU (Intenational Telecomunication
Union) mendefisikan 3G (Third
Generation) sebagai teknologi yang dapat unjuk kerja sebagai berikut :
a.
Mempunyai
kecepatan transfer data sebesar 144 kbps pada kecepatan user 100 km/jam.
b. Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 384 kbps pada
kecepatan Berjalan kaki.
c. Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 2 Mbps pada
untuk user diam (stasioner).
Tetapi dari 5 teknologi yang ada dan berdasarkan kesepakatan 3G tertuang
dalam International Mobile Telecommunications 2000 (IMT 2000) dan antara lain memutuskan
bahwa standar 3G akan bercabang menjadi 3 standar sistem yang akan diberlakukan
di dunia, yaitu :
a.
Wideband-CDMA
(WCDMA),di dukung oleh Europea Telecommunications Standards
Institute (ETSI) dan
operator GSM di Eropa dan tempat
lain. Diawal tahun 1998, W-CDMA diikutsertakan dalam standar ETSI yaitu UMTS (Universal Mobile
Telecommunications System).
b.
CDMA2000 (CDMA2000
1X EV-DO & CDMA2000 1X EV-DV) didukung oleh komunitas CDMA Amerika Utara,
dipimpin oleh CDMA Development Group (CDG).
c. (TD-SCDMA) didukung oleh China.
4.1. Manfaat Teknologi 3G
a. Menambah efisiensi dan kapasitas jaringan.
b. Menambah kemampuan jelajah (roaming).
c. Untuk mencapai kecepatan transfer data yang lebih tinggi.
d.
Peningkatan kualitas layanan (Quality
of Service – QOS).
e.
Mendukung
kebutuhan internet bergerak (mobile internet)
4.2. Frekuensi yang digunakan oleh teknologi 3G, yaitu :
a.
Frekuensi
penerimaan (downlink) 1920-1980 MHz.
b. Frekuensi pengiriman (uplink) 2110-2170 MHz.
4.3. Kemampuan teknologi 3G :
Memiliki kecepatan transfer data cepat (144kbps-2Mbps)
sehingga dapat melayani layanan data broadband seperti internet, video on
demand, music on demand, games on demand, dan on demand lain yang memungkinkan
kita dapat memilih program musik, video, atau game semudah memilih channel di
TV. Kecepatan
setinggi itu juga mampu melayani video conference dan video streaming lainnya.
4.4. Macam-macam
Teknologi 3G :
a. EDGE
(Enhanced Data Rates for Global/GSM Evolution) atau E-GPRS (Enhanced
-General Packet Radio Services).
EDGE (Enhanced Data rate GSM
Evolution) merupakan salah satu standard untuk wireless data yang
diimplementasikan pada jaringan selular GSM diperkenalkan pertama kali pada
tahun 2003 dan merupakan tahapan lanjutan dalam evolusi menuju mobile multi
media communication
Kecepatan
transfer data EDGE bahkan dapat mencapai kecepatan hingga 236.8 kbit/s dengan
menggunakan 4 timeslots dan 473.6 kbit/s dengan menggunakan 8 timeslots. Dengan
EDGE, operator selular dapat memberikan layanan komunikasi data dengan kecepatan
Iebih tinggi dibanding GPRS General Packet radio Service), di mana GPRS hanya
mampu melakukan pengiriman data dengan kecepatan sekitar 25 Kbps. Begitu juga
bila dibandingkan platform lain, kemampuan EDGE mencapai 3-4 kali kecepatan
akses jalur kabel telepon (biasanya sekitar 30-40 kbps) dan hampir 2 kali lipat
kecepatan CDMA 2000 1X yang hanya sekitar 70-80 kbps.
Layanan berbasis teknologi EDGE
berkemampuan memberikan berbagai aplikasi layanan generasi ketiga, yakni : high
quality audio streaming, video streaming, on line gaming, high speed download,
high speed network connection, push to talk dan lain-lain. Sejak pertengahan
tahun 2000, platform teknologi Internasional GERAN (GSM EDGE Radio Access
Network) telah mengadopsi seluruh spesifikasi 3GPP (third Generation Project
Partnersip), hal ini menjadikan teknologi EDGE masuk dalam kelompok
teknologi yang memenuhi kualifikasi generasi ketiga UMTS 3G..EDGE di seluruh
dunia pada bulan November 2006 telah di terapkan 156 jaringan operator GSM di
92 negara dan akan terus berkembang menjadi 213 jaringan operator GSM di 118
negara. Di Indonesia EDGE
di impentasikan oleh Telkomsel, Excelcom, dan Indosat. EDGE di sebut juga
teknologi 2.75 G tetapi karena kecepatan transfer datanya sama dengan 3G maka
EDGE di masukan ke 3G.
b. W-CDMA
(Wideband - Coded Division Multiple Access) atau UMTS (Universal
Mobile Telecommunication System).
Universal
Mobile Telecommunication System (UMTS) merupakan salah sistem generasi ketiga
yang dikembangkan di Eropa dan mualai dipernalkan tahun 2004. Standarisasi dari
UMTS ini dilakukan oleh European Telecommunication Standard Institution
(ETSI), selain itu Intertational Telecommunications Union
Telecommunication Standardisation Sector (ITU-T) mengerjakan sistem yang
sama dinamakan International Mobile Telecommunation System 2000 (IMT 2000).
Kedua badan standarisasi ini dapat melakukan kerjasama sehingga terbentuk satu
sistem untuk masa yang akan datang. UMTS dirancang sehingga dapat menyediakan
bandwith sebesar 2 Mbits/s.
Layanan yang
dapat diberikan UMTS diupayakan dapat memenuhi permintaan pemakai dimanapun
berada, artinya UMTS diharapkan dapat melayani area yang seluas mungkin, jika
tidak ada cell UMTS pada suatu daerah dapat di route-kan melalui satelit. UMTS
dapat digunakan oleh perkantoran, rumah dan kendaraan. Layanan yang sama dapat
diberikan untuk pemakai indoors dan outdoors, public areas dan private areas,
urban dan rural. Frekeunsi radio yang dialokasikan untuk UMTS adalah 1885-2025
MHz dan 2110-2200 MHz. Pita tersebut akan digunakan oleh cell yang kecil (pico
cell) sehingga dapat memberikan kapasitas yang besar pada UMTS. Multiple akses
yang digunakan dapat mengalokasikan bandwith secara dinamis sesuai dengan
kebutuhan pelanggan. Research and Technology Development in
Advanced Communications Technologies in Europe (RACE) telah mengembangkan dua
jenis multiple akses yakni Code Division Multiple Acces (CDMA) dan Time
Division Multiple Acces (TDMA), dari keduanya ini belum diputuskan yang akan
digunakan. W-CDMA sudah di
implentasikan di Japan, Eropa dan Asia, dan akan dikembangkan di 55 negara pada
tahun 2006. Sedangkan jaringan UMTS di Indonesia mulai di implentasikan oleh
operator Telkomsel, Excelcom (XL3G) dan Indosat pada jaringan GSM, setelah
mendapat lisensi dari pemerintah dalam penggunaan frekuensi (menggunakan
frekuensi 1900 MHz berdasarkan aturan yang baru, sehingga operator yang
beroperasi (CDMA - Telkom Flexi dan dan Indosat Starone) pada frekuensi itu
harus pindah ke frekuensi 800 MHz secara bertahap).
Frekuensi UMTS
berbagai Negara dan kawasan :
-
Asia
dan Eropa (umumnya) pada frekuensi 2100 MHz (downlink) dan 1900 MHz (uplink)
-
Amerika
Serikat (oleh operator AT&T Mobility) pada frekuensi 1900 MHz / 850 MHz.
-
Amerika pada frekuensi 2100 MHz (downlink) / 1700 MHz (uplink) .
-
Eropa
pada frekuensi 900 MHz.
-
Australia
dan Jepang pada frekuensi 800 MHz.
c. CDMA2000-1X
EV/DV (Evolution/Data/Voice) dan CDMA2000-1X EV-DO (Data Only)/ (Data
Optimized) atau IS-856.
Merupakan
teknologi yang didukung oleh komunitas CDMA Amerika Utara, dipimpin oleh CDMA
Development Group (CDG). CDMA2000-1X EV (Evolution) dan CDMA2000-1X
EV-DO ini merupakan pengembangan dari teknologi CDMA2000 1x Release 0/RTT atau
CDMA2000 (2.5G). Pada awalnya CDMA2000 1xEV-DO (Rev. 0) hanya bisa mengirim
data sampai 2,4 Mbps, tetapi kemudian berkembang sehingga CDMA2000 1xEV-DO
(data only) yang dibagi menjadi 3 berdasarkan kecepatan tranfer datanya, yaitu
:
1. CDMA2000 1xEV-DO Revisi A (T-1 speeds) bisa mengirimkan data sampai 2,45 Mbps
sampai 3.1 Mbps dan mendukung aplikasi seperti konferensi video.
2. CDMA2000 1xEV-DO Revisi B ini mampu melakukan transmisi data maksimal sampai 73,5
Mbps.Varian lainnya adalah CDMA2000 1xEV-DV yang mengintegrasikan layanan suara
dan layanan multimedia data paket berkecepatan tinggi secara simultan pada
kecepatan sampai 3,09 Mbps namun keduannya umumnya hanya mempunyai kecepatan
transfer pada 300 Kbps.
3. CDMA2000 1xEV-DO Revisi C dikenal dengan nama UMB (Ultra Mobile Broadband)
dapat mendukung kecepatan data hingga 280 Mbps pada kondisi puncak (275 Mbps
downstream dan 75 Mbps upstream) sehingga dapat dikategorikan kedalam 4G
(Fourth-Generation), dapat melayani layanan IP-based Voice (VOIP),
multimedia, broadband, Teknologi informasi, entertainment dan jasa elekronik
komersial juga mendukung penuh jaringan jasa wireless pada lingkungan mobile
sehingga tidak beda dengan jaringan Wi-Fi, WiMAX, UWB, dll.
d.
TD-CDMA (Time Division Code
Division Multiple Access) atau UMTS-TDD (Universal Mobile
Telecommunication System - Time Division Duplexing) di
Eropa.
Merupakan jaringan data mobile standar
teknologi 3G yang dibangun pada jaringan selular telepon mobile standar
UMTS/WCDMA dimana keduanya baik UMTS/WCDMA maupun TD-CDMA/UMTS-TDD tidak saling
mendukung dikarenakan perbedaan cara kerja, desain, teknologi dan frekuensi
yang dipakai. Di Eropa frekuensi yang dipakai UMTS-TDD ada pada 2010-2020MHz
yang dapat mentransfer data pada kecepatan 16 Mbps (pada saat kecepatan
maksimum baik Downlink maupun Uplink).
e.
GAN (Generic Access Network)
atau UMA (Unlicensed Mobile Access)
Teknologi ini
di adopsi oleh 3GPP pada bulan April 2005. GAN di tujukan agar system
telekomunikasi dapat berjalan secara roaming dan dapat menangani jaringan LAN
(WLAN) dan WAN dalam telepon mobile secara bersamaan.
f.
HSPA (High-Speed Packet Access)
HSPA merupakan teknologi dari penyatuan
dari protocol teknologi mobile sebelumnya, sehingga memperluas dan menambah
kemampuan (terutama dari sisi kecepatan transfer data) dari protokol UMTS yang
telah ada sebelumnya. Karena adanya
perbedaan kemapuan (downlink dan uplink) tersebut HSPA di bagi menjadi 2
standar, yaitu :
1.
HSDPA (High Speed Downlink
Packet Access)
Merupakan
standar HSPA dengan kemampuan dari sisi kecepatan transfer downlinknya (dari
jaringan ke handset), dimana HSDPA dapat mencapai kecepatan downlink 7.2 Mbps
dan secara teori dapat ditinggkatkan sampai kecepatan 14.4 Mbps dengan maksimum
uplink 384 kbps. HSDPA selain dapat digunakan oleh handphone tetapi dapat pula
digunakan oleh Notebook untuk mengakses data dengan kecepatan tinggi.
2.
HSUPA (High Speed Uplink Packet
Access)
Merupakan
standar HSPA dengan kemampuan dari sisi kecepatan transfer uplinknya (dari
handset ke jaringan), dimana HSUPA dapat mencapai kecepatan uplink secara teori
sampai kecepatan 5.76 Mbps, tetapi HSUPA ini tidak implentasikan
(dikomersialkan) dan handsetnya tidak dibuat.
g.
HSPA+
(HSPA Evolution)
Merupakan
teknologi pengembangan dari HSPA terutama pada kecepatan transfer data yang
dapat mencapai kecepatan 42 Mbit/s pada downlink dan 11 Mbit/s pada uplink.
h.
FOMA (Freedom of Mobile
Multimedia Access)
Teknologi ini
digunakan di Jepang.FOMA merupakan jaringan 3G pertama di dunia yang mengimplentasikan WCDMA,
diluncurkan pada tahun 2001. FOMA merupakan penamaan layanan 3G
oleh operator NTT DoCoMo.
i.
HSOPA (High Speed OFDM Packet
Access)
Merupakan teknologi pengembangan dari
UMTS terutama pada teknologi antena yang menggunakan Orthogonal Frequency
Division Multiplexing (OFDM) dan multiple-input multiple-output (MIMO).
HSOPA dikenal juga sebagai Super 3G dapat mentransfer data sampai
kecepatan 100 Mbit/s untuk downlink dan 50 Mbit/s untuk uplink.
j.
TD-SCDMA (Time Division
Synchronous Code Division Multiple Access).
Merupakan teknologi generasi ketiga ini
masih dikembangkan China oleh Chinese Academy of Telecommunications
Technology (CATT), Datang dan Siemens AG atas proposal dari China
Wireless Telecommunication Standards group (CWTS) kepada ITU (badan PBB
untuk telekomunikasi) pada tahun 1999.
Teknologi yang
dikembangkan untuk menghilangkan ketergantungan pada teknologi barat, tetapi
kurang banyak diminati para operator di Asia dikarenakan memerlukan perangkat
keras (hardware) yang benar-benar baru dan tidak bisa menggunakan teknologi
sebelumnya (CDMA2000 1x). TDSCDMA menggunakan frekuensi 2010 MHz - 2025 MHz
(khusus di China), dengan kecepatan transfer data dari 9.6 kbits/s sampai 2048
kbits/s.
Gambar Mobile Network Evolution path from 2G to 3G
4.5. Kelebihan 3G dari generasi-genersi sebelumnya :
b. Kualitas suara yang lebih bagus.
c. Keamanan
yang terjamin.
d. Kecepatan
data mencapai 2 Mbps untuk lokal/Indoor/slow-moving access dan 384 kbps untuk wide
area access.
e. Support
beberapa koneksi secara simultan, sebagai contoh, pengguna dapat browse
internet bersamaan dengan melalukan call (telepon) ke tujuan yang berbeda.
f. Infrastruktur bersama dapat mensupport banyak operator
dilokasi yang sama. Interkoneksi ke other mobile dan fixed users.
g. Roaming
nasional dan internasional.
h. Bisa
menangani packet-and circuit-switched service termasuk internet (IP) dan
videoconferencing. Juga high data rate communication services dan
asymmetric data transmission.
i. Efiensi spektrum yang bagus, sehingga dapat menggunakan
secara maksimum bandwidth yang terbatas.
j. Support
untuk multiple cell layer.
k. Co-existance
and
interconnection dengan satellite-based services
l. Mekanisme
billing yang baru tergantung dari volume data, kualitas service dan waktu.
4.6. Kelemahan Teknologi 3G
Memerlukan Kontrol Daya “Ideal” dan belum mencukupinya
kecepatan transfer data dalam melayani layanan multimedia yang memerlukan
kecepatan yang mumpuni.
KESIMPULAN
Teknologi telekomunkasi
bergerak akan terus mengalami kemajuan mulai dari generasi pertama hingga
generasi keempat dan pasti akan terus bekembang hingga generasi selanjutnya.
Generasi pertama
dimulai dengan adanya pager lalu muncul generasi kedua dengan GSM dan CDMA One.
Pada perkembangannya
muncullah GPRS dan EDGE sebagai generasi kedua setengah dengan kecepatan akses
mencapai 115kbps. Lalu generasi ketiga diluncurkan dengan kecepatan akses dapat
mencapai 3.1 mbps.
GPRS (General Packet
Radio Service) adalah teknologi yang digunakan dalam jaringan GSM untuk
menangani komunikasi data, GPRS yang termasuk dalam kelas 2.5 G adalah standard
komunikasi data di jaringan GSM yang kecepatan transfernya mencapai 115 kbps,
dan merupakan teknologi transfer data dengn kecepatan tinggi dengan cara
melewati jaringan nirkabel (3G). Dengan adanya layanan GPRS ini GSM bias
memisahkan paket data dengan kecepatan tinggi dan suara sekaligus secara
bersamaan, GPRS menggunakan sistem komunikasi packet switch sebagai cara untuk
mentransmisikan datanya. Packet switch adalah sebuah sistem di mana data yang
akan ditransmisikan dibagi menjadi bagian-bagian kecil (paket) lalu
ditransmisikan dan diubah kembali menjadi data semula.
Namun dilihat dari
berbagai sisi, GPRS (khusus Indonesia) lebih menjadi pilihan utama untuk
digunakan sebagai solusi murah bagi telecommuter. Hal ini dikarenakan berbagai
faktor diantaranya kecepatan akses yang memadai, biaya yang murah, dan tingkat
mobilitas yang lebih tinggi.
Tapi
dengan semakin berkembangnya teknologi telekomunikasi bergerak maka GPRS akan
semakin ditinggalkan, namun jangan khawatir, karena semakin diminati maka suatu
teknologi akan semakin murah.
Kedepannya
mungkin konsumen akan segera beralih ke teknologi generasi ketiga, dengan
demikian para provider akan meningkatkan pelayanan mereka untuk teknologi
generasi ketiga. Sehingga jangkauan untuk generasi ketiga semakin luas dan
biayanya pun akan semakin murah.
REFERENSI
0 Komentar