Ticker

6/recent/ticker-posts

Pengertian Praktikum

Kata praktikum berasal dari kata pratique (Prancis), practicus (Latin), atau praktikos (Yunani) yang secara harfiah berarti “aktif” atau prattein / prassein (Yunani) yang berarti “ mengerjakan”. Pengertian praktikum menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu bagian dari pengajaran yang bertujuan agar siswa mendapat kesempatan untuk menguji dan melaksanakan dari keadaan nyata apa yang diperoleh dari teori.

Praktikum merupakan bagian dari pengajaran yang bertujuan agar peserta didik mendapat kesempatan untuk menguji dan melaksanakan dalam keadaan nyata apa yang diperoleh dalam teori pelajaran praktik

Metode praktikum merupakan suatu cara penyajian bahwa pelajaran dan siswa melakukan percobaan dengan mengalami untuk membuktikan sendiri sesuatu pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari dan sebagai salah satu mengajar dimana siswa melakukan suatu percobaan tentang suatu hal, mengamati prosesnya serta melakukan hasil suatu percobaan kemudian hasil pengamatan itu disampaikan di kelas dan dievaluasikan guru.

Menurut Soekarno dkk (1990 : 14) “metode praktikum adalah suatu cara mengajar yang member kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu fakta yang diperlukan atau ingin diketahuinya”. Kegiatan praktikum pada dasarnya dapat digunakan untuk :

a.) Mendapatkan atau menemukan suatu konsep, mencapai suatu definisi sampai mendapatkan dalil-dalil atau hukum-hukum melalui percobaan yang dilakukannya.
b.) Membuktikan atau menguji kebenaran secara nyata tentang suatu konsep yang telah dipelajari.

Menurut Djamarah dan Zain (2002:95) memberi pengertian bahwa metode praktikum adalah proses pembelajaran dimana peserta didik melakukan dan mengalami sendiri, mengikuti proses, mengamati obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan suatu obyek, keadaan dan proses dari materi yang dipelajari tentang gejala alam dan interaksinya. Sehingga dapat menjawab pertanyaan “bagaimana prosesnya? terdiri dari unsur apa? Cara mana yang lebih baik? Bagaimana dapat diketahui kebenaranya? yang semuanya didapatkan melalui pengamatan induktif”.

Praktikum merupakan bentuk pengajaran yang kuat untuk membelajarkan keterampilan, pemahaman, dan sikap. Menurut Zaenuddin (1996) secara rinci praktikum dapat dimanfaatkan:
a.) untuk melatih keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan mahasiswa
b.) memberi kesempatan pada mahasiswa untuk menerapkan dan mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya secara nyata dalam praktek
c.) membuktikan sesuatu secara ilmiah atau melakukan scientific inquiry
d.) menghargai ilmu dan keterampilan dimiliki.

Praktikum dapat dilakukan pada suatu laboratorium atau diluar laboratorium, pekerjaan praktikum mengandung makna belajar untuk berbuat, karena itu dapat dimasukkan dalam metode pembelajaran.

Pada mata kuliah di jurusan Teknik Informatika Universitas Palangka Raya terdapat beberapa mata kuliah yang terdapat mempunyai praktikum untuk bisa menyelesaikan mata kuliah yang bersangkutan, diantaranya untuk semester ganjil terdapat mata kuliah Sistem Digital; Algoritma dan Pemrograman I; Komunikasi Data; Pemrograman Berorientasi Objek; Algoritma dan Pemrograman III; dan Basis Data II. Dan untuk semester genap terdapat mata kuliah Algoritma dan Pemrograman II; Struktur Data; Jaringan Komputer; Basis Data I; dan Multimedia.

Dalam hal absensi praktikum di Teknik Informatika kehadiran mahasiswa sangat diperhatikan, dikarenakan apabila mahasiswa tidak hadir lebih dari satu kali pertemuan pertemuan maka mahasiswa tersebut tidak dapat melanjutkan praktikum mata kuliah yang bersangkutan dan tidak mendapat nilai praktikum atau nilai prakikum mata kuliah tersebut mendapat 0 (nol).

Kegiatan praktikum memungkinkan peserta didik untuk mempraktekkan secara empiris dalam belajar mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap menggunakan sarana laboratorium. Berikut penjelasannya:

a.) Ranah Pengetahuan
Pada ranah pengetahuan, peserta didik mendalami teori, menggabungkan teori yang ada, dan menerapkan teori. Ranah pengetahuan dapat dapat dinilai menggunakan rubrik penskoran.

b.) Ranah keterampilan
Pada ranah keterampilan, peserta didik memilih alat dan bahan, mempersiapkan alat dan bahan, dan menggunakan alat dan bahan. Ranah keterampilan dapat dinilai dengan teknik observasi (ceklist atau rating scale)

c.) Ranah Sikap
Pada ranah sikap, peserta didik menunjukkan beberapa sikap, contohnya: bekerjasama, disiplin; dan tanggungjawab. Ranah sikap dapat dinilai menggunakan teknik observasi (ceklist, bagan partisipasi (participation chart), skala lajuan (rating scale)).

Posting Komentar

0 Komentar