1. Citra Biner
Citra biner adalah citra digital yang hanya memiliki dua kemungkinan nilai pixel yaitu hitam dan putih. Citra biner juga disebut sebagai citra B&&W (Black and White) atau citra monokrom. Hanya dibutuhkan 1 bit untuk mewakili nilai setiap pixel dari citra biner.
Citra biner adalah citra digital yang hanya memiliki dua kemungkinan nilai pixel yaitu hitam dan putih. Citra biner juga disebut sebagai citra B&&W (Black and White) atau citra monokrom. Hanya dibutuhkan 1 bit untuk mewakili nilai setiap pixel dari citra biner.
Citra biner seringkali muncul sebagai
hasil dari proses pengolahan seperti
segmentasi, pengambangan, morfologi ataupun dithering.
Gambar Citra Biner
Pembentukan
citra biner memerlukan nilai batas keabuan yang akan digunakan sebagai nilai
patokan. Piksel dengan derajat keabuan lebih besar
dari nilai batas akan diberi nilai 1 dan sebaliknya piksel dengan derajat keabuan
lebih kecil dari nilai batas akan diberi nilai 0.
Citra
biner sering sekali muncul sebagai hasil dari proses pengolahan, seperti
segmentasi, pengambangan, morfologi ataupun dithering. Fungsi dari
binerisasi sendiri adalah untuk mempermudah proses pengenalan pola, karena pola
akan lebih mudah terdeteksi pada citra yang mengandung lebih sedikit warna.
Persamaan
untuk binerisasi dapat dilihat pada rumus di bawah ini :
nilai a1 biasanya 0 dan nilai a2 = 1
Citra grayscale
merupakan
citra
digital yang
hanya
memiliki
satu nilai kanal pada setiap pixelnya,
dengan kata lain nilai bagian RED = GREEN = BLUE. Nilai tersebut
digunakan untuk menunjukkan tingkat intensitas.
Gambar Citra Grayscale
Citra yang ditampilkan dari citra jenis ini terdiri
atas warna abu-abu, bervariasi pada warna hitam pada bagian yang intensitas
terlemah dan warna putih pada intensitas terkuat. Citra grayscale
berbeda
dengan citra ”hitam-putih”, dimana pada konteks komputer, citra hitam putih hanya terdiri atas 2 warna saja yaitu ”hitam” dan ”putih” saja. Pada citra grayscale warna bervariasi antara hitam dan putih, tetapi variasi warna diantaranya sangat banyak. Citra grayscale seringkali merupakan perhitungan dari intensitas cahaya pada setiap piksel pada spektrum elektromagnetik single band
dengan citra ”hitam-putih”, dimana pada konteks komputer, citra hitam putih hanya terdiri atas 2 warna saja yaitu ”hitam” dan ”putih” saja. Pada citra grayscale warna bervariasi antara hitam dan putih, tetapi variasi warna diantaranya sangat banyak. Citra grayscale seringkali merupakan perhitungan dari intensitas cahaya pada setiap piksel pada spektrum elektromagnetik single band
Citra grayscale disimpan dalam format 8 bit
untuk setiap sample piksel, yang memungkinkan sebanyak 256 intensitas. Untuk
mengubah citra berwarna yang mempunyai nilai matrik masing-masing R, G dan B
menjadi citra grayscale dengan nilai X, maka konversi dapat dilakukan dengan
mengambil rata-rata dari nilai R, G dan B sehingga dapat dituliskan menjadi:
X = (R+G+B)/3
Warna = RGB(X, X, X)
Gambar Visualisasi 256 Aras Keabuan
a.
Citra
Warna 8 bit
Setiap pixel
dari citra warna (8 bit) hanya
diwakili
oleh
8 bit dengan jmlah
warna
maksimum yang dapat digunakan adalah 256 warna.
Ada dua jenis citra warna 8 bit:
-
Citra warna 8 bit dengan menggunakan palet warna 256, dengan setiap paletnya memiliki pemetaan
nilai (colormap) RGB tertentu. Model ini lebih sering digunakan.
-
Setiap pixel memiliki format 8 bit sebagai berikut:
b.
Citra warna (16 bit)
Citra warna 16 bit (biasanya disebut citra
highcolor) dengan setiap
pixelnya
diwakili dengan 2 byte memory (16 bit).
Warna 16 bit memiliki
65.356 warna. Dalam formasi bitnya, nilai merah dan biru mengambil tempat di 5 bit di kanan dan kiri. Komponen hijau memiliki 5 bit ditambah 1 bit ekstra. Pemilihan
komponen hijau dengan deret 6
bit
dikarenakan penglihatan manusia lebih sensitive terhadap warna hijau.
0 Komentar